7 Strategi Terhindar dari Ancaman Penipuan Online yang Perlu Diketahui

penipuan online

Menghindari Penipuan Online – Dalam periode akhir-akhir ini, seringkali kita mendengar meningkatnya kasus penipuan dalam bentuk beragam, termasuk pesan singkat (sms), panggilan telepon, surel (email), media sosial, dan platform daring lainnya. Sebagai contoh, tidak lama yang lalu, penipuan online melalui berkas APK (Android Package) menjadi sorotan yang menyebabkan kerugian finansial bagi banyak individu.

Mungkin kita tidak sadar bahwa penipuan online merupakan salah satu bentuk kejahatan yang paling banyak dilaporkan. Dalam rentang Januari hingga September tahun 2020, penipuan online menduduki peringkat kedua dalam jumlah laporan kejahatan paling banyak, yakni mencapai 28,7% dari total laporan.

Namun, apa sebenarnya yang dimaksud dengan penipuan online? Dan bagaimana kita bisa melindungi diri dari ancaman tersebut? Mari kita simak pembahasan lengkapnya dalam artikel ini.

Definisi Penipuan Online

Penipuan online merujuk pada pemanfaatan layanan internet atau perangkat lunak yang memiliki akses ke internet dengan tujuan mengecoh atau memperoleh keuntungan dari korban. Salah satu tindakan dalam penipuan ini termasuk pencurian informasi pribadi, yang berpotensi memicu pencurian identitas.

Pelaku penipuan online saat ini semakin cerdik dalam memanfaatkan kemajuan teknologi internet untuk menjalankan aksinya. Mereka dapat beroperasi di berbagai platform, seperti situs web, ruang obrolan, media sosial, email, dan berbagai media daring lainnya. Penipuan online dapat dilakukan melalui beragam metode, modus, dan alat yang beragam, mulai dari perangkat lunak tertentu hingga eksploitasi celah keamanan pada perangkat elektronik yang digunakan, bahkan hingga praktik phishing yang sering kali dilakukan dari luar negeri.

Data Menunjukkan Tingginya Kasus Penipuan Online

Berdasarkan data yang dikumpulkan sejak tahun 2016 hingga September 2020, terdapat sebanyak 7.047 kasus penipuan online yang tercatat. Jika dihitung secara rata-rata, setiap tahunnya terdapat sekitar 1.409 kasus penipuan online. Fakta ini menegaskan bahwa penipuan online merupakan salah satu bentuk kejahatan yang sering terjadi. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memahami langkah-langkah yang dapat diambil guna melindungi diri dari ancaman penipuan online.

Strategi Terhindar dari Penipuan Online: Tips dan Tindakan Bijak

Dalam upaya menjaga diri dari ancaman penipuan online yang semakin meresahkan, berikut ini kami sajikan beberapa langkah dan tindakan bijak yang dapat Anda terapkan:

1. Waspada terhadap Kontak Asing dan Tautan yang Mencurigakan

Ketika Anda menerima panggilan telepon dari kontak yang tidak dikenal, sangat penting untuk tetap waspada. Modus penipuan melalui panggilan telepon saat ini seringkali menggunakan nomor ponsel alih-alih nomor kantor atau nomor dengan kode area seperti (021). Oleh karena itu, pastikan untuk berhati-hati dalam berinteraksi dengan panggilan semacam itu.

Selain itu, ketika Anda menerima pesan SMS atau pesan di media sosial dari nomor atau kontak yang tidak Anda kenal yang mengandung tautan ke sumber yang tidak jelas, sebaiknya hindari mengklik tautan tersebut. Tindakan ini dapat mengurangi risiko jatuh korban dari modus penipuan online yang bertujuan mencuri data pribadi dari perangkat Anda.

Terakhir, jika Anda berkenalan dengan seseorang secara daring melalui platform media sosial dan orang tersebut menawarkan peluang kerjasama atau bisnis, sangat disarankan untuk meluangkan waktu untuk melakukan pengecekan latar belakang individu tersebut. Pastikan bahwa mereka dapat dipercaya dan memiliki niat baik, bukan sekadar mencari keuntungan pribadi dengan memanfaatkan Anda. Dalam situasi seperti ini, kewaspadaan merupakan kunci untuk menghindari penipuan online yang berpotensi merugikan.

2. Selalu Waspada Ketika Belanja Online dan Verifikasi Kredibilitas Situs

Ketika Anda berbelanja secara online, tetap waspada terhadap kemungkinan penipuan online yang seringkali muncul. Seiring dengan meningkatnya jumlah toko online di berbagai platform e-commerce dan media sosial, penting untuk tidak mudah tergoda oleh penawaran harga yang terlalu murah. Ingatlah bahwa harga yang terlalu rendah bisa menjadi indikasi adanya potensi penipuan. Pastikan Anda memeriksa keaslian produk dan reputasi penjual dengan teliti.

Sebelum Anda melakukan pembelian, pastikan untuk mengecek beberapa hal, seperti:

  • Keaslian toko atau penjual online.
  • Rating dan ulasan dari pembeli sebelumnya.
  • Foto produk yang jelas dan keterangan produk yang akurat.

Dengan melakukan langkah-langkah ini, Anda dapat mengurangi risiko menjadi korban penipuan online saat berbelanja daring.

3. Pastikan Situs Web Aman Sebelum Bertransaksi

Ketika Anda mengunjungi sebuah situs web toko online, pastikan bahwa situs tersebut memiliki tanda-tanda keamanan yang memadai. Biasanya, tanda keamanan ini berupa ikon gembok yang terletak di sebelah kiri alamat URL. Jika Anda tidak melihat ikon gembok yang menandakan keamanan, sebaiknya Anda segera meninggalkan situs tersebut. Ini karena situs web yang tidak aman memiliki potensi menjadi sarang bagi modus penipuan online.

Jika Anda telah melakukan transaksi di situs web yang mencurigakan atau menemui aktivitas transaksi yang mencurigakan di akun Anda, segera laporkan hal tersebut kepada pihak berwenang, seperti kepolisian dan pihak bank terkait. Dengan tindakan cepat ini, Anda dapat membantu mencegah kerugian yang lebih besar akibat penipuan online.

4. Mencari Referensi Penipuan Serupa

Penipuan online saat ini menggunakan berbagai modus, seperti panggilan telepon, pesan SMS, surel (email), dan media sosial yang mengirimkan tautan (link) atau berkas APK untuk diunduh. Sebagai langkah pencegahan, Anda dapat mempelajari ciri-ciri modus penipuan tersebut agar dapat menghindari modus serupa yang pernah terjadi sebelumnya.

5. Tidak Membagikan Informasi Pribadi

Bagi mereka yang aktif menggunakan media sosial, bijaksanalah dalam membagikan informasi di akun media sosial pribadi. Hindari berbagi informasi atau data pribadi seperti nomor KTP, SIM, dan paspor di platform media sosial. Selain itu, penting untuk memahami tips untuk menjaga data pribadi Anda agar tidak disalahgunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.

Selain informasi pribadi, jangan pernah memberikan data penting lainnya, seperti PIN ATM, kata sandi email, rincian mobile banking, dan internet banking kepada individu yang tidak Anda kenal dan percayai sepenuhnya. Tindakan ini akan membantu melindungi Anda dari potensi kerugian finansial.

6. Hati-Hati Menggunakan Wi-Fi di Tempat Umum

Ketika Anda berada di tempat umum, seperti taman bermain atau kafe, tetap waspada terhadap ancaman penipuan online. Salah satu modus yang sering digunakan oleh penipu adalah melalui jaringan Wi-Fi di tempat umum. Mereka mungkin akan meniru jaringan Wi-Fi asli yang biasa digunakan di lokasi tersebut untuk mengakses data dari perangkat pengguna yang terkoneksi.

Untuk menghindari risiko ini, selalu berhati-hati ketika menggunakan jaringan Wi-Fi publik. Jika Anda merasa ragu, sebaiknya menggunakan jaringan data pribadi Anda sendiri untuk berinternet di tempat umum. Untuk kenyamanan Anda, Anda juga dapat mengisi ulang paket data internet melalui layanan MAS Mobile, yang memungkinkan Anda tetap terhubung dengan internet saat berada di ruang publik sesuai kebutuhan Anda.

7. Menggunakan Kombinasi Kata Sandi yang Kuat

Penipuan online seringkali mencoba meretas kata sandi akun Anda sebagai pintu masuk. Untuk menghindari dan mengurangi risiko penipuan online, pastikan bahwa Anda menggunakan kata sandi yang sangat kuat. Ini dapat dicapai dengan menggabungkan berbagai elemen, seperti huruf kapital, huruf kecil, angka, dan simbol dalam kata sandi Anda.

Ketika Anda membuat kata sandi, hindarilah menggunakan kata-kata umum, nama, tanggal lahir, atau data pribadi lainnya yang mudah ditebak. Selain itu, sangat disarankan untuk tidak menggunakan satu kata sandi yang sama untuk semua akun Anda. Dengan cara ini, jika kata sandi Anda tercompromi oleh pihak yang tidak bertanggung jawab, risiko kehilangan akses ke semua akun Anda, termasuk email, media sosial, dan aplikasi perbankan, dapat diminimalkan.

Inilah beberapa strategi yang dapat Anda terapkan untuk menghindari ancaman penipuan online. Bagi mereka yang sering bertransaksi daring.