Kecerdasan Buatan Menawarkan Peluang dan Tantangan di 2024, Seluruh Industri Diminta Giat Beradaptasi

kecerdasan buatan industri

Peluang Kecerdasan Buatan – Ilham Akbar Habibie, Executive Chairman dari National Information & Communication Technology Council (WANTIKNAS), berpendapat bahwa seluruh sektor industri harus bergerak cepat untuk menyesuaikan diri dengan perkembangan teknologi, khususnya teknologi Kecerdasan Buatan (AI). Menurutnya, AI mewakili tantangan dan peluang terbaru di era kontemporer dan masa yang akan datang.

“Untuk teknologi AI, tugas penting yang perlu segera diambil adalah implementasi metode yang konsisten dan disahkan oleh komunitas global. Ini dapat menjadi standar etika dalam pengaplikasian AI,” tutur Ilham A. Habibie dalam sebuah rilis pers yang diterima Tempo di akhir Oktober 2023.

Adanya strategi inovatif dan disruptif yang dapat membantu masyarakat dalam beradaptasi dengan dunia yang terus berubah menjadi sangat penting. Dalam menghadapi hal ini, International Test Center (ITC) melancarkan inisiatif ITC Leadership Summit 2023, suatu kolaborasi antara pemerintah, sektor industri, dan dunia pendidikan untuk merumuskan paradigma baru.

Harapan dari forum ini adalah untuk memberikan kesempatan bagi peserta dalam menggali jalur dan strategi alternatif dalam membangun tahapan baru untuk transformasi digital dan inovasi tenaga kerja, sehingga bisa menjadi unggul di era digital saat ini. Summit ini memiliki tujuan untuk menjadi wadah diskusi tentang tema krusial mengenai bagaimana melakukan transformasi organisasi melalui pemikiran disruptif untuk mengatasi permasalahan kompleks dan mengarahkan organisasi menuju pertumbuhan yang premium.

Jenny Lee, CEO dari International Test Center (ITC), menekankan bahwa dinamika baru menciptakan lanskap yang terus berubah, yang penuh dengan peluang dan tantangan.

Lee menggarisbawahi perlunya masyarakat untuk merancang rute baru menuju keberhasilan. Jalur baru tersebut bisa dimulai dengan opsi kerja offline maupun online. Dia juga memberikan saran untuk meraih sukses dalam mengatasi tantangan generasi pekerja dengan mobilitas tinggi, yang lebih mementingkan mobilitas daripada loyalitas.

Selanjutnya, situasi terbaru yang telah muncul adalah peningkatan signifikan dalam jumlah perusahaan start-up, karena banyak pekerja yang lebih memilih bekerja untuk diri sendiri daripada di perusahaan besar. “Persyaratan jalur karir, peningkatan literasi digital, serta program-program harus dirancang menjadi standar baru. Oleh karena itu, dibutuhkan bakat dan keterampilan baru atau yang lebih baik di antara generasi pekerja kita agar dapat menghadapi dunia yang dinamis ini,” ujar Jenny Lee.

industri kecerdasan buatan
industri kecerdasan buatan

Menurut Lee, sebuah solusi untuk menghadapi tantangan dinamika baru tersebut dapat dimulai dari institusi pendidikan di Indonesia. Para siswa perlu meningkatkan kompetensi mereka untuk siap masuk ke dunia kerja. “Ini berarti memiliki jalur yang terstruktur untuk mengembangkan hard skill dan soft skills yang kuat serta tepat, serta literasi yang sesuai dengan bidang pilihan mereka. Mereka harus belajar bagaimana untuk belajar ulang dengan cepat,” papar Jenny.

Jenny Lee Ajak Lembaga Pendidikan Gandeng Industri demi Pengalaman Lapangan yang Relevan tentang Kecerdasan Buatan

Jenny Lee, CEO ITC, meyakini pentingnya kerja sama lebih erat antara lembaga pendidikan dengan industri guna memberikan pengalaman yang relevan bagi siswa. Harapannya, pendidikan teoritis yang diperoleh peserta didik dapat dipadukan dengan praktik langsung di lapangan, seperti melalui program magang ataupun model lainnya.

masa depan kecerdasan buatan
masa depan kecerdasan buatan

“ITC berkomitmen pada konsep belajar sepanjang hayat dan mendesak lembaga pendidikan tinggi kita untuk mengembangkan pendekatan yang lebih berorientasi untuk memenuhi permintaan dan kebutuhan pembelajar sepanjang hayat. ITC bahkan mendorong kolaborasi dengan sektor industri dan pemerintah untuk menyediakan pelatihan kepemimpinan berkelanjutan serta pelatihan hard dan soft skills yang terkini,” kata Jenny Lee.

Leadership Summit yang merupakan acara tahunan dari ITC ini telah memasuki tahun ke-12 pada 2023. Acara yang dilaksanakan secara hibrida dari Artotel Suites pada tanggal 18-19 Oktober 2023 ini mengundang pembicara inspiratif dari sektor pendidikan, industri, dan pemerintah. Di samping itu, acara ini juga menyajikan berbagai solusi pengembangan sumber daya manusia, mulai dari penilaian, pelatihan, hingga solusi pembelajaran bagi generasi muda di zona pameran virtual.

Pembicara Padat di Leadership Summit: Ilham A. Habibie hingga Meidy dari KORIKA

Pada hari pertama acara Leadership Summit, pembicara utama Ilham A. Habibie menyoroti topik “Membangun Budaya Inovasi: Mendorong Pemikiran Disruptif dalam Organisasi”. Pemikiran disruptif diharapkan dapat membantu masyarakat melampaui batasan tradisi serta kebiasaan, demi beralih ke bidang inovasi yang lebih signifikan. Sedangkan dalam sesi Power Talk, Meidy, perwakilan dari KORIKA, membahas mengenai “Menuju Esok yang Lebih Baik: Strategi Kecerdasan Buatan Nasional Indonesia 2045”. Memahami revolusi kecerdasan buatan sangat penting bagi keberhasilan masyarakat lintas sektor.

Di hari kedua, peserta diberikan pembelajaran mengenai peneguhan, cerita pengalaman, serta pengungkapan temuan dan data yang berkaitan. Sesi ini juga menyampaikan saran relevan untuk menghadapi masa depan yang dinamis.